Pandanglah Disekeliling,kemulian bersama ANDA

|

Yakinilah Bahwa Anda Tetap Mulia Bersama Para
Penerima Cubaan!
Tengoklah kanan kiri, tidakkah Anda menyaksikan betapa banyaknya
orang yang sedang mendapat cubaan, dan betapa banyaknya orang yang
sedang tertimpa bencana? Telusurilah, di setiap rumah pasti ada yang
merintih, dan setiap pipi pasti pernah basah oleh air mata.

Sungguh, betapa banyaknya penderitaan yang terjadi, dan betapa
banyak pula orang-orang yang sabar menghadapinya. Maka Anda bukan
hanya satu-satunya orang yang mendapat cubaan. Bahkan, mungkin saja
penderitaan atau cubaan Anda tidak seberapa bila dibandingkan dengan
cubaan orang lain. Berapa banyak di dunia ini orang yang terbaring sakit di
atas ranjang selama bertahun-tahun dan hanya mampu membolak-balikkan
badannya, lalu merintih kesakitan dan menjerit menahan nyeri.
Berapa banyak orang yang dipenjara selama bertahun-tahun tanpa
pernah dapat melihat cahaya matahari sekalipun, dan ia hanya mengenal
jeriji-jeriji penjara.
Berapa banyak orang tua yang harus kehilangan buah hatinya, baik
yang masih belia dan cucu-cucunya, atau yang sudah remaja dan penuh
harapan.
Betapa banyaknya di dunia ini orang yang menderita, mendapat ujian
dan cubaan, belum lagi mereka yang harus setiap saat menahan himpitan
hidup.

Kini, sudah tiba waktu Anda untuk memandang diri Anda mulia
bersama mereka yang terkena musibah dan mendapat cubaan. Sudah tiba
pula waktu Anda untuk menyedari bahawasanya kehidupan di dunia ini
merupakan penjara bagi orang-orang mukmin dan tempat kesusahan dan
cubaan. Di pagi hari, istana-istana kehidupan penuh sesak dengan
penghuninya, namun menjelang senja istana-istana itu ambruk menjadi
runtuhan. Mungkin saat ini kekuatan masih sempurna, badan masih sihat,
harta melimpah, dan keturunan banyak jumlahnya. Namun dalam beberapa hitungan
hari saja semuanya bisa berubah: jatuh miskin, kematian datang secara tibatiba,
perpisahan yang tak bisa dihindarkan, dan sakit yang tiba-tiba
menyerang.
{Dan, telah nyata bagimu bagaimana Kami berbuat terhadap mereka dan telah
Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan.}
(QS. Ibrahim: 45)
Sebaiknya Anda mempersiapkan diri sebagaimana kesiapan seekor unta
berpengalaman yang akan mengiringi Anda menyeberangi padang sahara.
Bandingkan penderitaan Anda dengan penderitaan orang-orang di sekitar
Anda dan orang-orang sebelum Anda, niscaya Anda akan sadar bahwa Anda
sebenarnya lebih beruntung dibanding mereka. Bahkan, Anda akan
merasakan bahwa penderitaan Anda itu hanyalah duri-duri kecil yang tak
ada artinya. Maka, panjatkan segala pujian kepada Allah atas semua
kebaikan-Nya itu, bersyukurlah kepada-Nya atas semua yang diberikan

kepada Anda, bersabarlah atas semua yang diambil-Nya, dan yakinilah
kemuliaan Anda bersama orang-orang menderita di sekitar Anda.
Banyak suri tauladan Rasulullah s.a.w. yang perlu Anda contoh.
Syahdan, beliau pernah dilempar kotoran unta oleh orang-orang kafir
Makkah, kedua kakinya dicederai dan wajahnya mereka lukai. Dikepung
dalam suatu kaum beberapa lama hingga beliau hanya dapat makan
dedaunan apa adanya saja, diusir dari Makkah, dipukul gerahamnya hingga
retak, tujuh puluh sahabatnya terbunuh,
dan seorang putera serta sebagian besar puterinya meninggal dunia pada
saat beliau sedang senang-senangnya membelai mereka. Bahkan, karena
terlalu laparnya, beliau pernah mengikatkan batu di perutnya untuk menahan
lapar.
Beliau pernah pula dituduh sebagai seorang penyair (bukan penyampai
wahyu Allah), dukun, orang gila dan pembohong. Namun, Allah
melindunginya dari semua itu. Dan semua hal tadi merupakan cubaan yang
harus beliau hadapi dan penyucian jiwa yang tiada tara dan tandingannya.
Sebelum itu, Nabi Zakariya dibunuh kaumnya, Nabi Yahya dijagal,
Nabi Musa diusir dan dikejar-kejar, dan Ibrahim dibakar. Cubaan-cubaan
itu juga menimpa para khalifah dan pemimpin kita; Umar r.a. dilumuri dengan
darahnya sendiri, Utsman dibunuh diam-diam, dan Ali ditikam dari
belakang. Dan masih banyak lagi para pemimpin kita yang juga harus
menerima punggungnya penuh bekas cambukan, dijebloskan ke dalam
penjara, dan juga dibuang ke negari lain.
{Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang'orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan).}
(QS. Al-Baqarah: 214)

Dengan mengingati Allah, Hati menjadi tenang

|

Kejujuran itu kekasih Allah. Keterusterangan merupakan sabun pencuci
hati. Pengalaman itu bukti. Dan seorang pemandu jalan tak akan
membohongi rombongannya. Tidak ada satu pekerjaan yang lebih melegakan
hati dan lebih agung pahalanya, selain berdzikir kepada Allah.
{Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.}
(QS. Al-Baqarah: 152)

Berzikir kepada Allah adalah surga Allah di bumi-Nya. Maka, siapa
yang tak pernah memasukinya, ia tidak akan dapat memasuki surga-Nya di
akhirat kelak. Berzikir kepada Allah merupakan penyelamat jiwa dari
pelbagai kerisauan, kegundahan, kekesalan dan goncangan. Dan zikir
merupakan jalan pintas paling mudah untuk meraih kemenangan dan
kebahagian hakiki. Untuk melihat faedah dan manfaatuikir, cuba perhatikan
kembali beberapa pesan wahyu Ilahi. Dan cubalah mengamalkannya pada
hari-hari Anda, niscaya Anda akan mendapatkan kesembuhan.
Dengan berzikir kepada Allah, awan ketakutan, kegalauan,
kecemasan dan kesedihan akan sirna. Bahkan, dengan berzikir kepada-
Nya segunung tumpukan beban kehidupan dan permasalahan hidup akan
runtuh dengan sendirinya.

Tidak mengherankan bila orang-orang yang selalu mengingat Allah
senantiasa bahagia dan tenteram hidupnya. Itulah yang memang seharusnya
terjadi. Adapun yang sangat mengherankan adalah bagaimana orang-orang
yang lalai dari berzikir kepada Allah itu justru menyembah berhala-berhala
dunia. Padahal,
[(Berhala-berhala) itu mati tidak hidup dan berhala-berhala itu tidak mengetahui
bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.]
(QS. An-Nahl: 21)
Wahai orang yang mengeluh karena sulit tidur, yang menangis karena
sakit, yang bersedih karena sebuah tragedi, dan yang berduka karena suatu
musibah, sebutlah nama-Nya yang kudus! Betapapun,
{Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut
disembah)?}
(QS. Maryam: 65)
Semakin banyak Anda mengingat Allah, pikiran Anda akan semakin
terbuka, hati Anda semakin tenteram, jiwa Anda semakin bahagia, dan
nurani Anda semakin damai . Itu, karena dalam mengingat Allah
terkandung nilai-nilai ketakwalan kepada-Nya, keyakinan penuh kepada-
Nya, ketergantungan diri hanya kepada-Nya, kepasrahan kepada-Nya,
berbaik sangka kepada-Nya, dan pengharapan kebahagiaan dari-Nya. Dia
senantiasa dekat ketika si hamba berdoa kepada-Nya, senantiasa mendengar
ketika diminta, dan senantiasa mengabulkan jika dimohon. Rendahkan dan
tundukkan diri Anda ke hadapan-Nya, lalu sebutlah secara berulang'-ulang
nama-Nya yang indah dan penuh berkah itu dengan lidah Anda sebagai
pengejawantahan dari ketauhidan, pujian, doa, permohonan dan permintaan
ampunan Anda kepada-Nya.

Dengan begitu, niscaya Anda — berkat kekuatan dan pertolongan
dari-Nya — akan mendapatkan kebahagiaan, ketenteraman, ketenangan,
cahaya penerang dan kegembiraan. Dan,
{Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia, dan pahala yang
baik di akhirat.}
(OS. Ali 'Imran: 148)

Sesuatu yg Hilang Pasti Diganti

|

Ganti Itu dari Allah
Allah tidak pernah mencabut sesuatu dari Anda, kecuali Dia
menggantinya dengan yang lebih baik. Tetapi, itu terjadi apabila Anda
bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya.
"Barangsiapa Kuambil dua kekasihnya (matanya) tetap bersabar, maka
Aku akan mengganti kedua(mata)nya itu dengan surga." (Al-Hadits)
dan,
"Barangsiapa Kuambil orang yang dicintainya di dunia tetap mengharapkan
ridha(Ku), niscaya Aku akan menggantinya dengan surga." (Al-Hadits)
Yakni, barangsiapa kehilangan anaknya tetap berusaha untuk bersabar,
maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan untuknya sebuah Baitul
Hamd (Istana Pujaan).
Maka, Anda tak usah terlalu bersedih dengan musibah yang menimpa
Anda, sebab yang menentukan semua itu adalah Dzat yang memiliki surga,
balasan, pengganti, dan ganjaran yang besar.
Para waliyullah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cobaan akan
mendapatkan penghormatan yang agung di surga Firdaus. Itu tersirat dalam
firman-Nya,
{Selamat atasmu karena kesabaranmu. Maka, alangkah baiknya tempat
kesudahan itu.}
(QS. Ar-Ra'd: 24)
Betapapun, kita harus selalu melihat dan yakin bahwa di sebalik musibah
terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berhujung pada
kebaikan kita. Dengan begitu, kita akan termasuk,

{Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempuma dan rahmat dari Rabb
mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.}
(QS. Al-Baqarah: 157)
Ini merupakan ucapan selamat bagi orang-orang yang mendapat musibah
dan kabar gembira bagi orang-orang yang mendapat bencana.

Umur dunia ini sangat pendek dan gudang kenikmatannya pun sangat
miskin. Adapun akhirat, lebih baik dan kekal. Sehingga, barangsiapa di
dunia mendapat musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat kelak,
dan barangsiapa hidup sengsara di dunia ia akan hidup bahagia di akhirat.
Lain halnya dengan mereka yang memang lebih mencintai dunia, hanya
mendambakan kenikmatan dunia saja, dan lebih senang pada keindahan
dunia. Hati mereka akan selalu gundah gulana, cemas tidak mendapatkan
kenikmatan dunia dan takut tidak nyaman hidupnya di dunia. Mereka ini
hanya menginginkan kenikmatan dunia saja, sehingga mereka selalu
memandang musibah sebagai petaka besar yang mematikan. Mereka juga
akan memandang setiap cobaan sebagai sesuatu yang gelap gulita selamanya.
Ini adalah karena mereka selalu memandang ke arah bawah telapak kakinya
dan hanya mengagungkan dunia yang sangat fana dan tak berharga ini.
Wahai orang-orang yang tertimpa musibah, sesungguhnya tak ada
sesuatu pun yang hilang dari kalian. Kalian justru beruntung, karena Allah
selalu menurunkan sesuatu kepada para hamba-nya dengan "surat
ketetapan" yang di sela-sela huruf kalimatnya terdapat suatu kelembutan,
empati, pahala, ada balasan, dan juga pilihan. Maka dari itu, siapa saja
yang tertimpa musibah yang hebat, ia harus menghadapinya dengan sabar,
mata yang jernih dan pola pikiran yang panjang. Dengan begitu, ia akan
menyaksikan bahwa buah manis dari musibah itu adalah:
{Lalu, diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah
dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.}
(QS. Al-Hadid: 13)
Dan sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik, lebih abadi,
lebih utama, dan lebih mulia.

Senyumlah!

|

Tersenyumlah!
Tertawa yang wajar itu laksana 'balsem' bagi kegalauan dan 'salep'
bagi kesedihan. Pengaruhnya sangat kuat sekali untuk membuat jiwa
bergembira dan hati berbahagia. Bahkan, karena itu Abu Darda' sempat
berkata, "Sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan hatiku.
Dan Rasulullah s.a.w. sendiri sesekali tertawa bingga tampak gerahamnya.
Begitulah tertawanya orang-orang yang berakal dan mengerti tentang
penyakit jiwa serta pengobatannya."

Dan salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada penghuni surga
adalah tertawa.
{Maka pada hari ini orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir.}
(QS. Al-Muthaffifin: 34)
Orang Arab senang memuji orang yang murah senyum dan selalu
tampak ceria. Menurut mereka, perangai yang demikian itu merupakan
pertanda kelapangan dada, kedermawanan sifat, kemurahan hati,
kewibawaan perangai, dan ketanggapan pikiran.


Dalam Faidhul Khathir, Ahmad Amin menjelaskan demikian: "Orang
yang murah tersenyum dalam menjalani hidup ini bukan saja orang yang
paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi juga orang yang paling sanggup memikul tanggung jawab, orang
yang paling tabah menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan,
serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi
dirinya sendiri dan orang lain."

Cukuplah Allah Sebaik-baik Penolong & Pelindung

|

Menyerahkan semua perkara kepada Allah, bertawakal kepada-Nya,
percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dengan apa yang
dilakukan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, dan menunggu dengan sabar
pertolongan dari-Nya merupakan buah keimanan yang paling agung dan
sifat paling mulia dari seorang mukmin.
Dan ketika seorang hamba tenang
bahwa apa yang akan terjadi itu baik baginya, dan ia menggantungkan setiap
permasalahannya hanya kepada Rabb-nya, maka ia akan mendapatkan
pengawasan, perlindungan, pencukupan serta pertolongan dari Allah.
Syahdan, ketika Nabi Ibrahim a.s. dilempar ke dalam kemarakan api, ia
mengucapkan, "Hasbunalldh wa ni'mal wakil," maka Allah pun menjadikan
api yang panas itu dingin seketika. Dan Ibrahim pun tidak terbakar.
Demikian halnya yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya. Tatkala
mendapat ancaman dari pasukan kafir dan penyembah berhala, mereka juga
mengucapkan, "Hasbunallah wa ni'mal wakil."
{(Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.
Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar dari) Allah, mereka
tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan, Allah
mempunyai karunia yang besar.}
(QS. Ali 'Imran: 173-174)

Manusia tidak akan pernah mampu melawan setiap bencana,
menaklukkan setiap derita, dan mencegah setiap malapetaka dengan
kekuatannya sendiri. Sebab, manusia adalah makhluk yang sangat lemah.
Mereka akan mampu menghadapi semua itu dengan baik hanya bila
bertawakal kepada Rabb-nya, percaya sepenuhnya kepada Pelindungnya,
dan menyerahkan semua perkara kepada-Nya. Karena, jika tidak demikian,
jalan keluar mana lagi yang akan ditempuh manusia yang lemah tak berdaya
ini saat menghadapi ujian dan cubaan?
{Dan, hanya kepada Allahlah hendaknya kamu bertawakal jika kamu benarbenar
beriman.}
{Dan, orang-orang yang kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah
menghapus amal-amal mereka.}
(QS. Muhammad: 8)

(QS. Al-Ma'idah: 23)
Wahai orang yang ingin menyadarkan dirinya, bertawakallah kepada
Yang Maha Kuat dan Maha Kaya yang kekuatan amat besar ada pada-Nya.
Itu bila Anda mau keluar dari kesusahan dan selamat dari bencana.
Jadikanlah "hasbunallah wa ni'mal wakil" syiar dan semboyan yang selalu
menyelimuti langkah hidup Anda. Jika harta Anda sedikit, hutang Anda
banyak, sumber penghidupan Anda kering, dan mata pencaharian Anda
terhenti, mengadulah kepada Rabb-mu seraya mengucapkan, "Hasbunallah
wa ni'mal wakil."
Jika Anda takut kepada seorang musuh, cemas terhadap perlakuan
orang zalim, atau khawatir dengan suatu bencana, maka ucapkanlah dengan
tulus kalimat ini: "Hasbunallah wa ni'mal wakil."
{Dan, cukuplah Rabb-mu menjadi Pemberi Petunjuk dan Penolong.}
(QS. Al-Furqan: 31)

La tahzan

cinta

|

Orang yang berlebihan dalam
mencinta sesuatu, jiwanya
akan bisa berpaling darinya, terkadang
justru cinta akan beralih
menjadi kebencian,
melaikan cintanya hanya untuk Allah.

Banyak cara dapat Mengusir kesedihan

|

Istirehat bagi orang mukmin itu kelalaian, waktu yang luang adalah pembunuh, dan penganguran adalah kebathilan. Dan kebanyakan manusia yang bersusah hati, berdukacita dan bersedih dalam hidup adalah penganggur yang tiada pekerjaan. Adapun manfaat yang mereka perolehi dari semua itu hanyalah sekadar khabar angin dan banyak angan-angan yang tiada berguna. Itulah keuntungan yang juga diraih oleh mereka yang tidak pernah mengerjakan amalan yg bermakna dan berbuahkan pahala.

Oleh itu, begeraklah dan bekerjalah, berlatihlah dan kajilah sesuatu, bacalah Al-Quran dan bertasbihlah, tulislah sesuatu dan kunjungilah sahabat anda! Manfaatkan waktu kita dengan sebaik2 nya, dan jangan biarkan sedetikpun waktu kita terbuang dengan sia2, Ingatlah sehari sahaja dibiarkan waktu kita kosong tanpa sebarang kegiatan, nescaya kesedihan, kedukaan, kecemasan dan keraguan akan mudah menyelinap di dalam tubuh . Dan apabila berlaku sedemikian, maka kita akan menjadi lapangan permainan syaitan.

Berbuat Baiklah Terhadap Orang Lain

|

Berbuat Baik Terhadap Orang Lain,
Melapangkan Dada
Ketika diri Anda diliputi kesedihan dan kegundahan, berbuat baiklah
terhadap sesama manusia, niscaya Anda akan mendapatkan ketentraman
dan kedamaian hati. Sedekahilah orang yang papa, tolonglah orang-orang
yang terzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang
yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang
terkena musibah, niscaya Anda akan merasakan kebahagiaan dalam semua
sisi kehidupan Anda!
Perbuatan baik itu laksana wewangian yang tidak hanya mendatangkan
manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitarnya.

Menebar senyum manis kepada orang-orang yang "miskin akhlak"
merupakan sedekah jariyah. Ini, tersirat dalam tuntunan akhlak yang
berbunyi, "... meski engkau hanya menemui saudaramu dengan wajah berseri."
(Al-Hadits)
Sedang kemuraman wajah merupakan tanda permusuhan sengit
terhadap orang lain yang hanya diketahui terjadinya oleh Sang Maha Gaib.

Seteguk air yang diberikan seorang pelacur kepada seekor anjing yang
kehausan dapat membuahkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.
Ini merupakan bukti bahwa Sang Pemberi pahala adalah Dzat Yang Maha
Pemaaf, Maha Baik dan sangat mencintai kebajikan, serta Maha Kaya lagi
Maha Terpuji.
Wahai orang-orang yang merasa terancam oleh himpitan kesengsaraan,
kecemasan dan kegundahan hidup, kunjungilah taman-taman kebajikan,
sibukkan diri kalian dengan memberi, mengunjungi, membantu, menolong,
dan meringankan beban sesama. Dengan semua itu, niscaya kalian akan
mendapatkan kebahagiaan dalam semua sisinya; rasa, warna, dan juga
hakekatnya.
{Padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus
dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan
Rabb-nya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.}
(QS. Al-Lail: 19-21)

Yang Lalu Biarlah Berlalu

|

Yang Lalu Biar Berlalu

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa
dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama
artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur
masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berfikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak
pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam
'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan
selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus
cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan
tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup
memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya
menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali,
karena ia memang sudah tidak ada.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah
payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!
Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke
tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang
ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda
dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya,
keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda
pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan,
dan sekaligus menakutkan.
Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa
depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat
berharga. Dalam al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum
dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "Itu
adalah umat yang lalu." Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai
pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman
dan memutar kembali roda sejarah.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang
yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.
Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang
meratapi masa lalunya demikian: "Janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat
itu dari kuburnya."

Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan
dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan
kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi bagsal
yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin
bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya
mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah
mustahil pada asalnya.
Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melibat dan sedikitpun
menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air
akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala
sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunah
kehidupan! fikirkanlah..

La tahzan

Jika diri Mu dilanda kesusahan

|

Jika dirimu dilanda kesusahan
bisikkanlah harapan yang menjanjikan kepadanya
maka dengan janji itu dirimu akan menjadi senang,
Perisalah dirimu dengan harapan
agar tidak putus asa
hingga kecemasanmu lenyap dimakan waktu.
Tutupilah kesedihanmu dari teman-teman
kerana di antara teman-temanmu
ada orang-orang yang dengki
dan senang dengan penderitaan orang lain.
Buanglah fikiran yang buruk terhadap segala sesuatu
kerana hal ini akan membuat bersangkutan
mati sebelum waktunya.
Kecemasan itu tidak selamanya
mengongkong seseorang
sebagaimana kegembiraan pun
tidak selamanya menghiasnya.
Andaikata jiwa ini tidak pernah menyalahi aqal
nescaya terasa tidak jernih kehidupan ini
bagi orang-orang yang waspada.

Bait-bait syair Ali bin Syibi
|

Berharaplah Akan Redha Allah Semata

ALLAH menciptakan hambaNYA agar selalu mengingatiNYA, dan DIA menganugrahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaannya agar kita selalu bersyukur padaNYA. Namun, kita justeru banyak menyembah selain DIA dan banyak pula yang bersyukur kepada selain DIA.

Tabiat untuk mengikari, membangkang dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia.Kerana itu anda takperlu hairan dan resah bila mendapati mereka mengikari kebaikan yang penah anda berikan, mencampakkan budi baik yang anda telah tunjukkan, serta melupakan bakti yang anda telah persembahkan. Bahkan, anda tidak usah resah bila mereka memusuhi anda dengan sagat keji dan membenci anda sehingga mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justeru anda kerana anda berbuat baik kepada mereka.

Cuba kita buka cacatan dunia tentang perjalan hidup ini! Seorang ayah/ibu telah memelihara anaknya dengan baik, ia memberi makan pakaian dan minum, mendidiknya hingga menjadi orang pandai,rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun sebaliknya, ketika sudah bermisai lebat dan kuat tulang-belulangnya, tiba-tiba menjadi seperti anjing liar, meremehkan jasa orang tuanya, Ia tidak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan,acuh tak acuh, bongkak,dan derhaka terhadap orang tuanya.

begitulah juga ,tidak perlulah tekejut manakala menghadiahkan sebatang pana kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemuhan kepada anda. dan tidak usah terkejut, bila orang yang anda beri tongkat untuk membantunya justeru memukul tongkat itu ke kepala anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengikari dan tidak penah besyukur kepada Peciptanya sendiri YANG MAHA AGUNG...maka apatah lagi pada anda.

Ingatan untuk ku, berbuatlah kebaikan hanya demi ALLAH semata,mengharapka RedhaNYA, pastinya anda tidak akan terusik dengan kebencian mereka, dan tidak akan merasa terancam oleh perlakuan keji mereka! Kita harus bersyukur pada Allah kerana dapat berbuat baik ketika orang2 disekitar berbuat jahat. Dan ketahui tangan diatas itu lebih baik dari tangan dibawah.

(Sambil brkata dengan lidah dan hati) "sesungguhnya kami memberi makan kepada kamu kerana ALLAH semata-mata; kami tak akan berkehendakkan sebarang balasan dari kamu atau ucapan terima kasih". (al-Insan: 9) ...Wassalam.
|

RENUNGLAH DAN BESYUKURLAH

Setiap manusia wajiblah selalu mengingati nikmat Allah pada kita,kerana nikmatnya meliputi dari hujung rambut hingga kedua bawah tapak kaki,kesihatan ,keamanan negara, makan dan minum sedangkan masih ada saudara kita yang masih KEBULURAN.

Apakah kita mengira bahawa, berjalan dengan kedua kaki itu merupakan satu yang biasa, padahal masih banyak manusia yang tidak mempunyai kaki! Apakah kita masih mengira bahawa bediri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, padahal masih banyak manusia lain yang kehilangan kedua kakinya. Apakah kita merasa nikmatnya tidur dengan memejamkan kedua mata, sementara banyak manusia lain yang tidak dapat tidur disebabkan ketakutan dalam peperangan dan kesakitan yang menganggu. pernahkah kita merasa NISTA ketika sedang menyatap makanan yang lazatdan minuman yang digin, sementara orang lain yang tak dapat makan dan minum kerana kemiskinan, dan kebuluran. Sedarlah oh..diriku yang mudah lupa.

Kita sebenarnya telah telah meraup kenikmatan yang tida terhitung dan kesempurnaan tubuh badan dan segalanya, tetapi sayang kita sering tak menyedarinya.Bahkan kita sering hidup dalam ketidakpastian dan terperangkap dalam kesedihan, padahal kita masih memiliki roti yang segar untuk disantap, air yang bersih untuk diteguk, dapat tidur yang nyenyak,dan kesihahatan yang stabil.

Kita acapkali memikirkan sesuatu yang telah hilang, sehingga kita lupa mensyukuri apa yang ada di hadapan mata. Kita merasa sedih kerana kekurangan meterial, padahal kita masih memiliki kunci kebahagiaan, memiliki setumpuk kebaikan, kenikmatan dan masih banyak lagi. Oleh kerana itu, renungkanlah dan bersyukur wahai diri ku..!






Bacalah Wahai Umat islam & Sedarlah

|

Kita masih ingat bagaimana ucapan asy Syahid Syeikh Ahmad Yassin selepas beliau terselamat daripada percubaan bunuh beliau pada 6 September 2003 . Berikut sedutan ucapan asy Syahid :Tidakkah kalian lihat wahai bangsa Arab, sudah sampai ke tahap mana keadaan ini ? Sesungguhnya aku, seorang tua yang lemah , tidak mampu memegang pena dan menyandang senjata dengan tanganku yang sudah mati(lumpuh) . Aku bukan seorang penceramah yang lantang yang mampu menggegarkan semua tempat dengan suaraku yang perlahan ini. Aku tidak mampu untuk ke mana-mana tempat untuk memenuhi hajatku kecuali jika mereka menggerakkan kerusi rodaku. Aku yang sudah beruban putih dan berada di penghujung usia. Aku yang diserang pelbagai penyakit dan ditimpa bermacam-macam penderitaan. Adakah segala macam penyakit dan kecacatan yang tertimpa ke atasku turut menimpa bangsa Arab hingga menjadikan mereka begitu lemah. Adakah kalian semua begitu wahai Arab, kalian diam membisu dan lemah, ataukah kalian telah mati binasa?Adakah hati kalian tidak bergelora melihat kekejaman yang berlaku terhadap kami sehingga tiada satu kaum pun bangkit menyatakan kemarahan kerana Allah. Tiada satu kaum pun yang bangkit menentang musuh-musuh Allah yang telah mengistiharkan perang antarabangsa ke atas kami dan menukarkan kami daripada golongan mulia yang di aniaya dan dizalimi kepada pembunuh dan penjenayah serta pengganas Tidak malukah umat ini terhadap dirinya yang dihina sedangkan padanya ada kemuliaan. Tidak malukah negara-negara umat ini membiarkan penjenayah Zionis dan sekutu antarabangsanya tanpa memandang kami dengan pandangan yang mampu mengesat air mata kami dan meringankan beban kami.Adakah pertubuhan-pertubuhan umat ini, pasukan tenteranya, parti-partinya, badan-badannya dan tokoh-tokohnya tidak mahu marah kerana Allah dengan kemarahan sebenarnya lalu mereka keluar beramai-ramai sambil melaungkan ?Ya Allah, perkuatkan saudara-saudara kami yang sedang dipatah-patahkan, kasihanilah saudara-saudara kami yang lemah ditindas dan bantulah hamba-hambaMu yang beriman?Adakah kalian tidak memiliki kekuatan berdoa untuk kami ? Seketika nanti kalian akan mendengar mengenai peperangan besar ke atas kami dah ketika itu kami akan terus berdiri dengan tertulis di dahi kami bahawa kami akan mati berdiri dan berdepan dengan musuh, bukan mati membelakang (melarikan diri) dan akan mati bersama-sama kami, anak-anak kami, wanita-wanita, orang tua dan pemuda-pemuda.Kami jadikan di kalangan mereka sebagai kayu bakaran buat umat yang diam dalam kebodohan ! Janganlah kalian menanti hingga kami menyerah atau mengangkat bendera putih kerana kami telah belajar bahawa kami tetap akan mati walaupun kami menyerah. Biarkan kami mati dalam kemuliaan sebagai mujahid